Pengembangan Media Pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan pekembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual, dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan internet. Salah satu bidang yang mendapat dampak yang cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyedian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri (Oetomo dan Priyogutomo, 2004), beberapa bagian unsur ini mendapat sentuhan media teknolgi informasi, sehingga mencetuskan lahirnya ide tentang e-learning (Utomo, 2001).
Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siswa. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan meda cetak, menjadi penyediaan-permintaan dan pemberian layanan secara multi-sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi, menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas.Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas.
B.            Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas pemakalah ingin memperjelas dengan rumusan dan batasan masalah sebagai berikut:
1.      Apa Pengertian Media Pembelajaran?
2.      Bagaimana Memilih Media Pembelajaran dan Apa Kriterianya?
3.      Bagaimana Pengembangan Media Pembelajaran?

C.    Tujuan Pembahasan
1.      Menjelaskan Pengertian Media Pembelajara.
2.      Menjelaskan Pemilihan Media Pembelajaran dan Kriteriannya.
3.      Menjelaskan Pengembangan Media Pembelajaran.










BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Media Pembelajaran
Secara etimologi, kata media berasal dari bahasa latin medius, dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa Arab media diartikan ََلاَصَو yang artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Adapun secara terminologi (istilah), beberapa tokoh mengemukakan pengertian media pembelajaran sebagai berikut :
a.       Gagne menyatakan, bahwa media adalah berbagai jenis komponen dan lingkungannya.
b.      Gerlach dan Ely mengatakan, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengtahuan, keterampilan, atau sikap. Dlam pengertian ini, guru, buku teks, ddan lingkungan sekolah merupakan media.
c.       Heinich dkk mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media.
d.      Martin dan Briggs, mengatakan bahwa media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukankomunikasi dengan si belajar. Hal ini bisa berupa perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan pada perangkat keras.
e.       Hamalik, media pemebelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, fikiran, dan perasaan si pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pemebelajaran tertentu.
f.       Asosiasi Pendidikan Nasional di Amerika ( National Education Association/NEA) seperti yang dikutif AECT (1979) mendefinisikan media dalam lingkup pendidikan sebagai segala benda yang dapat dimanifulasikan, dilihat, didengar, dibaca, aau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut.
g.      Yusufhadi Miarso, mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauna si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Berdasarkan uraian para ahli di tersebut di atas, amaka dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan atau pemebelajaran dengan efektif dan efisien.
h.       
B.            Pemilihan Media Pembelajaran Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
1.      Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
2.      Media harus tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.
3.      Media harus praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu yang lama bukanlah jaminan. Sebagai media yang terbaik. Sehingga guru dapat memilih media yang ada, mudah diperolh dan mudah dibuat sendirioleh guru.
Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran (state objectives), yaitu perilaku atau kemampuan baru (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang diharapkan siswa-siswi miliki dan kuasai setelah proses belajar mengajar selesai. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan media dan urut-urutan penyajian dan kegiatan belajar. Menganalisis karakteristik kelompok sasaran (analyze learner characteris- tics). Analisis ini didasarkan pada jenjang pendidikan, jenis kelamin, latar belakang sosial dan ekonomi, serta karakteristik khusus yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal.
Peralatan yang ada di lingkungan sekitarnya, dan mudah dibawa dan dipindahkan ke mana-mana. Media harus dapat digunakan guru dengan baik dan terampil. Apapun medianya, guru harus mampu menggunakan dalam proses pembelajaran. Komputer, proyektor transparansi (OHP), proyektor slide, dan film, dan peralatan canggih lainnya tidak akan berarti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar di kelas. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
Media yang digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir siswa. Media yang digunakan harus dapat menunjang dan membantu pemahaman siswa terhadap pelajaran tersebut sehingga proses pembelajan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik, demikian pula media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran perlu direncanakan dengan baik. Model perencanaan penggunaan media yang efektif, sebagai berikut.
Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa-siswi, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap kategori pembelajaran:
1.      Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor dana, fasilitas, dan peralatan yang tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material).
2.      Mengevaluasi proses belajar (evaluate). Tujuan utama evaluasi di sini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa-siswi mengenai tujuan pembelajaran, keefektifan media, pendekatan, dan guru sendiri. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran, antara lain sebagai berikut.
3.      Meminta tanggapan dari siswa-siswi (require learner response). Guru sebaiknya mendorong siswa-siswi untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektifan proses belajar mengajar. Dengan demikian, siswa-siswi akan menampakkan partisipasi yang lebih besar.
4.      Menggunakan materi dan media (utilize). Setelah memilih materi dan media dengan tepat, diperlukan persiapan bagiamana dan berapa banyak waktu diperlukan untuk menggunakannya. Di samping praktik dan latihan menggunakannya, persiapan ruangan juga diperlukan seperti tata letak tempat duduk siswa-siswi, fasilitas yang diperlukan seperti meja peralatan, listrik, layar, dan lain-lainnya harus dipersiapkan sebelum penyajian.
5.      Memilih, memodifikasi, atau merancang (select or modify media) dan mengembangkan materi dan media yang tepat. Kesesuain materi dan media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, maka keduanya digunakan untuk menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Bilamana materi dan media yang tersedia tidak cocok dengan tujuan atau tidak sesuai dengan sasaran partisipan, materi dan media dapat dimodifikasi.
6.      Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa-siswi memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan. Adapun peranan media dalam pembelajaran sebagai berikut:
a.       Memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga dapatberfungsi secara optimal.
b.      Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para mahasiswa atau peserta didik.
c.       Media dapat melampaui batas ruang kelas, karena banyak hal yang tak mungkin untuk dialami secara langsung di dalam kelas oleh siswa.
d.      Memungkinka adanya interaksi langsung antara mahaiswa dan ligkungannya.
e.       Memiliki keseragaman pengamatan.
f.       Membangkitkan keinginan dan minat baru.
g.      Membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
h.      Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat.
1.       Kemampuan mengakomodasikan respon siswa-siswi; kemampuan mengakomodasikan umpan balik; dan pemiliahan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama).
2.       Tingkat kesenangan (prereferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan keefektifan biaya.
3.       Hambatan dari siswa-siswi dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan menggunakan komputer, karakteristik siswa-siswi lainnya. Hal itu menuntut perilaku yang berbeda-beda, dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula.
i.        Memeberikan pengalaman yang integral/meyeluruh dari sesuatu yang konkr it maupun abstrak.
j.        Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untu k belajar mandiri. Pada tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan send Organisasi isi.
Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan-urutan. Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Jakarta: Kencana Media Group, 2004), hlm. 458.
Tujuan pembelajaran. Bilamana siswa-siswi diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Perbedaan individual. Siswa-siswi belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi dari faktor-faktor seperti kemampuan intelegensia, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar yang dimiliki oleh siswa-siswi untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan pada tingkat pemahaman.
Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar daripihak siswa- siswi sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran.
Meningkatkan kemampuan keterbatasan baru ( new literacy). Meningkatkan efek sosialisasi, yaitu dengan meningkatkannya keadraran akan dinia sekitar. Dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri dosen maupun mahasiswa.
C.           Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran perlu mempertimbangkan pada berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis adalah sebagai berikut:
1.      Latihan dan pengulangan.
Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari secara effektif hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah.
2.      Penguatan (reinforcement).
Bilamana siswa-siswi berhasil dalam belajarnya, maka ia harus terus didorong untuk belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan sangat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa-masa yang akan datang.
3.      Umpan balik.
Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa-siswi diinformasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.
4.      Partisipasi.
Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa atau siswi harus menginternalisasi informasi, tidak sekadar diberitahukan kepadanya. Partisipasi aktif oleh siswa-siswi jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara pasif.
5.      Emosi.
Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk menghasilkan respons emosional, seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan.
6.      Persiapan sebelum belajar. Siswa-siswi sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses.
7.      Yang bermakna.
 Siswa-siswi akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurutkan secara teratur.
8.      Penerapan.
Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belum dapat dikatakan dikuasai.

D.           Pengembangan Media Pembelajaran
1.      Media Berbasis Visual Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis. Grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih.
Unsur-unsur visual yang harus dipertimbangkan adalah:
a.       Kesederhanaan Secara umum, kesederhanaan itu mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi,teks yang menyertai bahan visual, penggunaan kata harus dengan huruf yang mudah dipahami.
b.      Keterpaduan. Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat di antara elemen- elemen visual, ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu merupakan suatu bentuk meyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan serta informasi yang dikandunnya. Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2008), hlm. 72-74. Pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi dan dilatihkan dalam berbagi konteks.
c.       Penekanan. Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, namun seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, persfektif, warna, atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
d.      Keseimbangan Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
e.       Bentuk Bentuk yang aneh atau asing bagi siswa, dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.
f.       Garis. Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur, sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
g.      Tekstur Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
h.      Warna. Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan.
2.      Media Berbasis Audio Visual Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli hp dan peralatan yang murah dan terjangkau hampir tidak perlu lagi biaya tambahan, karena hp dapat di hapus setelah digunakan dan pesan baru dapat diterima kembali.
Di samping menarik danmemotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan:
a.       Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa yang telah didengar.
b.      Mengatur dan mempersiapkan diskusi dan debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
c.       Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa
d.       Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu poko bahasan atau suatu masalah.
3.      Media Berbasis Komputer Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:
1.      Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan jaman.
2.      Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
3.      Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.
Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran mempunyai tujuan yaitu :
a.       Untuk Tujuan Kognitif Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah- langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
b.      Untuk Tujuan Psikomotor Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
c.       Untuk Tujuan Afektif Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer.
Pengembangan Sumber Belajar:
1.      Warna.
2.      Tekstur.
3.      Garis.
4.      Bentuk.
5.      Keseimbangan.
6.      Penekanan.
7.      Keterpaduan.
8.      Kesederhanaan.
9.      Mengevaluasi proses belajar
Media pembelajaraan ada 3 macam:
a.       Media Berbasis Visual.
Yang terdiri dari unsur-unsur:
1.      Meminta tanggapan dari siswa-siswi.
2.      Menggunakan materi dan media.
3.      Memilih, memodifikasi, atau merancang.
4.      Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Pengembangan adalah perbuatan menjadikan bertambah, berubah sempurna (pikiran, pengetahuan dan sebagainya).
Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran perlu direncanakan dengan baik. Model perencanaan penggunaan media yang efektif, sebagai berikut:
Untuk Tujuan Psikomotor: Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games. Untuk Tujuan Kognitif: Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu poko bahasan atau suatu masalah.
Media Berbasis Komputer Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran mempunyai tujuan yaitu Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa. Mengatur dan mempersiapkan diskusi dan debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi. Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa yang telah didengar.
Media Berbasis Audio Visual  &  Untuk Tujuan Afektif: Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer.·simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja.



DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada
http://priatnadrs.blogspot.com/2011/07/makalah-pengembangan- media-pembelajaran_8072.html http://iwankurniawan4u.blogspot.com/2012/12/pengembangan-media- pembelajaran_5952.html Arsyad, Azhar. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suparman, Atwi. 1991. Desain Instruksional. Jakarta: Ditjen DIKTI Depdikbud.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

konsep dasar media pembelajaran

Inovasi Kurikulum

TELAAH KURIKULUM DAN SILABUS MATA PELAJARAN FIQIH KELAS IX SEMESTER I DAN SEMESTER II SERTA PROSES PEMBELAJARANNYA