Pembelajaran Melalui Komputer
A.
Pengertian Komputer
Komputer merupakan jenis media yang secara virtual
dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh
siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi
sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah
memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya.
Dalam hal ini Heinich, Molenda, & Russel (1996: 228) mengemukakan bahwa :
“…It has ability to control and integrate a wide variety of media – still
pictures, graphics and moving images, as well as printed information. The
computer can also record, analyze, and react to student responses that are
typed on a keyboard or selected with a mouse“.
Saat ini teknologi komputer tidak lagi hanya
digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word processor) tetapi
juga sebagai sarana belajar multi media yang memungkinkan peserta didik membuat
desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia
berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan
peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik,
dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengkombinasikan
berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer dapat dirancang dan
digunakan sebagai media teknologi yang efektif untuk mempelajari dan
mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan
animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat pula
dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih keterampilan
dan kompetensi tertentu. Misalnya, penggunaan simulator kokpit pesawat terbang
yang memungkinkan peserta didik dalam akademi penerbangan dapat berlatih tanpa
menghadapi risiko jatuh. Contoh lain dari penggunaan multimedia berbasis
komputer adalah tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang memungkinkan
mahasiswa pada jurusan eksakta, biologi, kimia, dan fisika melakukan percobaan
tanpa harus berada di laboratorium.
Perkembangan
teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang
dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar
secara luas. Jaringan komputer
berupa internet dan web telah membuka akses bagi setiap
orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam bidang
akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara melalui
tersedianya fasilitas internet dan web di sekolah.
Penggunaan
internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap kegiatan akademik siswa tapi juga bagi guru. Internet dan web
dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu
pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan
internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang
mutakhir kepada siswa. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri
untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi
keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi Pannen (2003) mengenai media dan
teknologi pembelajaran di sekolah dalam arti luas yang mencakup perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sumberdaya
manusia (humanware) yang dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman
belajar siswa.
Media dalam
pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang
disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana
kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia).
B.
Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat
digunakan dalam pembelajaran meliputi:
1. Penggunaan Multimedia Presentasi.
Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan
materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal
dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup
efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki
jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua
unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik
dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi
sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa
yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh
teknologi perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah memberikan
kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada
bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa
sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft
power point yang dikembangkan oleh Microsoft
inc” Corel presentationyang dikembangkan oleh Coral inc”
hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia
inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung
kepentingan tersebut.
Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan
presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik.
Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah
perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan
pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan
monitor, kartu video, kartu audio serta perkembangan proyektor digital
(digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat
disajikan secara digital untuk bermacam-macam kepentingan dalam berbagai
kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai
karakteristik audience. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar
pada trend metode presentasi saat ini, dan dapat dimanfaatkan untuk
mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan
komputer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi
digital dalam bentuk Multimedia projector (seperti LCD, In-Focus dan
sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui peralatan proyeksi
lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides
projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau
instansi yang belum memiliki perangkat alat presentasi digital akan tetapi
telah memiliki kedua alat tersebut, dapat memanfaatkan pengolahan bahan
presentasi melalui komputer secara maksimal. Dalam sudut pandang proses
pembelajaran, presentasi merupakan salah satu metode pernbelajaran. Penggunaannya
yang menempati frekuensi paling tinggi dibandingkan dengan metode lainnya.
Berbagai alat yang dikembangkan, telah memberikan pengaruh yang sangat basar
bukan hanya pada pengembangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi
pembelajaran akan tetapi juga pada teori-teori yang mendasarinya. Perkembangan
terakhir pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan
perubahan tuntutan penyelenggaraan pembelajaran. Di antaranya tuntutan terhadap
peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru dalam mengolah bahan-bahan
pembelajaran ke dalam media presentasi yang berbasis komputer.
2. Multimedia Interaktif
CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di
sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer.
Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu Computer
Based Instructuion (CBI) dan Computer Assisted Instructuion
(CAI) Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat
unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan
grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:
Model Drill: Model drills dalam CBI pada
dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk
pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
Model Tutorial: Program CBI tutorial dalam
merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi
pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti pengajaran
Berprograma tipe Branching yaitu informasi/mata pelajaran disajikan
dalam unit – unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa
dianalisis oleh komputer (Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan
oleh penulis program) dan umpan baliknya yang benar diberikan. (Nana Sudjana
& Ahmad Rivai:139). Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan
ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan
pembelajaran.
Model Simulasi: Model simulasi dalam CBI pada
dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk
pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
Model Games: Model permainan ini dikembangkan
berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta didik akan
dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks
pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L
Criswell, 1989: 20)
Pada umumnya tipe penyajian yang banyak digunakan
adalah “tutorial”. Tutorial ini membimbing siswa secara tuntas menguasai materi
dengan cepat dan menarik. Setiap siswa cenderung memiliki perbedaan penguasaan
materi tergantung dari kemampuan yang dimilikinya. Penggunaan tutorial melalui
CD interaktif lebih efektif untuk mengajarkan
penguasaan Software kepada siswa dibandingkan dengan
mengajarkan hardware. Misalnya tutorial Microsoft Office Word,
Access, Excel, dan Power Point. Kelebihan lain dari CD interaktif ini
adalah siswa dapat belajar secara mandiri, tidak harus tergantung kepada
guru/instruktur. Siswa dapat memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri
sesuai dengan keinginannya. Selain itu, materi-materi yang diajarkan dalam CD
tersebut dapat langsung dipraktekkan oleh siswa
terhadap siftware tersebut. Terdapat juga fungsi repeat,
bermanfaat untuk mengulangi materi secara berulang-ulang untuk penguasaan
secara menyeluruh.
3. Video Pembelajaran.
Selain CD interaktif, video termasuk media yang
dapat digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini bersifat
interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui
visualisasi. Siswa juga dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek
sesuai yang diajarkan dalam video. Penggunaan CD interaktif di SD cocok untuk
mengajarkan suatu proses. Misalnya cara penyerbukan pada tumbukan, teknik
okulasi, pembelahan sel, proses respirasi dan lain-lain.
4. Internet
Internet, singkatan dari interconection and
networking, adalah jaringan informasi global, yaitu,“the largest global network
of computers, that enables people throughout the world to connect with
each other¨. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT
(Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran
mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through independent study,
students become doers, as well as thinkers” (Cobine, 1997). Para
siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan,
museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa
sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, (Gordin et. al., 1995).
Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal
dari commercial businesses (.com), goverment services
(.gov), nonprofit organizations (.org), educational
institutions (.edu), atau artistic and cultural groups (arts).
Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti,
menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka
menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian
yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu
hadir secara fisik di kelas (classroom meeting), karena siswa dapat mempelajari
bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara
mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Siswa
dapat belajar bekerjasama (collaborative) satu sama lain. Mereka dapat saling
berkirim e-mail(electronic mail) untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya.
Pemanfaatan internet sebagai media
pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke
semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena
tidak memerlukan ruang kelas. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu
seperti halnya tatap muka biasa. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan
ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. Lama waktu
belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar/siswa. Adanya
keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif,
sehingga menarik pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang
tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran,
dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.
Perkembangan/kemajuan teknologi internet yang sangat
pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai
negara, institusi, dan ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya
untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan
perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu
pendidikan/pembelajaran terus dilakukan. Perangkat lunak yang telah dihasilkan
akan memungkinkan para pengembang pembelajaran (instructional developers) bekerjasama
dengan ahli materi (content specialists) mengemas materi pembelajaran
elektronik (online learning material). Pembelajaran melalui internet di
Sekolah Dasar dapat diberikan dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya
adalah:
1. Electronic mail (delivery of course
materials, sending in assignments, getting and giving feedback, using a course
listserv., i.e., electronic discussion group.
2. Bulletin boards/newsgroups for discussion
of special group,.
3. Downloading of course materials or
tutorials.
4. Interactive tutorials on the Web.
5. Real time, interactive conferencing using MOO
(Multiuser Object Oriented) systems or Internet Relay Chat.
Setelah bahan pembelajaran elektronik dikemas dan
dimasukkan ke dalam jaringan sehingga dapat diakses melalui internet, maka
kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah mensosialisasikan ketersediaan
program pembelajaran tersebut agar dapat diketahui oleh masyarakat luas
khususnya para calon peserta didik. Para guru juga perlu diberikan
pelatihan agar mereka mampu mengelola dengan baik penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran melalui intenet.
Karakteristik/potensi internet sebagaimana
yang telah diuraikan di atas tentunya masih dapat diperkaya lagi dengan yang
lainnya. Namun, setidak-tidaknya ketiga karakteristik/potensi internet
tersebut dipandang sudah memadai sebagai dasar pertimbangan untuk
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui internet.
Komentar
Posting Komentar