HYPNOTEACHING
PEMBAHASAN
HYPNOTACHING
Istilah
Hipnotis berasal dari kata hypnosis yang merupakan kata dasar dari hypnos yang
artinya “dewa tidur” dalam legenda Yunani. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
sebagaimana yang dikemukakan Willy Wong & Andri Hakim, hipnosis adalah
keadaan seperti tidur karena sugesti, yang pada taraf permulaan orang itu
berada di bawah pengaruh orang yang memberikan sugestinya, tetapi pada taraf
berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali. Sementara itu makna kata hipnotis
adalah membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hipnosis; berkenaan
dengan hipnosis.
Hipnotis
merupakan suatu keahlian untuk memasukan pesan dari seseorang ke dalam diri
orang lain, yang mengakibatkan si penerima pesan akan tergerak untuk melakukan
perintah dari yang memberi pesan. Ibnu
Hajar mengemukakan bahwa hipnotis merupakan suatu kondisi diberlakukannya peran
imajinatif. Hipnotis biasanya disebabkan oleh prosedur yang dikenal sebagai
induksi hipnotis yang umumnya terdiri atas rangkaian panjang instruksi awal dan
sugesti. Sugesti ini dapat disampaikan oleh seorang hypnotist di hadapan subjek
atau mungkin dilakukan sendiri oleh subjek. [1]
Hypnoteaching
merupakan sebuah model pembelajaran yang dapat diterapkan di SD karena model
ini sangat mudah beradaptasi dengan kondisi siswa. Secara harfiah,
hypnoteaching berasal dari kata hypnosis dan teaching. Hypnosis sendiri
adalah seni berkomunikasi untuk mempengaruhi seseorang, sehingga mengubah
tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak dari
betha menjadi alpha atau theta. Sedangkan teaching adalah mengajar. dari sini,
kemudian bisa diartikan bahwa hypnoteaching adalah seni berkomunikasi dalam
mengajar dengan jalan memberikan sugesti agar para siswa menjadi lebih cerdas.
Melalui sugesti yang diberikan, diharapkan mereka tersadar dan tercerahkan
bahwa ada potensi luar biasa yang selama ini belum pernah mereka optimalkan
dalam pembelajaran.
Menurut Novian
Triwidia jaya Hypnoteaching merupakan perpaduan pengajaran yang melibatkan
pikiran sadar dan bawah sadar. Hypnoteaching ini merupakan metode pembelajaran
kreatif, unik, sekaligus imajinatif. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, para
anak didik sudah dikondisikan untuk siap belajar. Dengan demikian, anak didik
mengikuti pembelajaran dalam kondisi yang segar dan siap untuk menerima materi
pelajaran. Untuk mempersiapkan hal-hal tersebut, tentu guru dituntut stabil
baik secara psikologis, maupun secara psikis, akhirnya mempunyai kesiapan yang
penuh dalam mengajar para anak didiknya.
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hypnoteaching merupakan tehnik dan seni
mengajar yang menggunakan sugesti-sugesti positif dengan cara merubah gelombang
otak yang menjadikan proses pembelajaran semakin efektif dengan kondisi
kesiapan mental siswa yang bagus dalam pembelajaran. Siswa juga merasa lebih
nyaman dan penuh rasa ketertarikan hal ini tentunya sangat menunjang proses pembelajaran
Hypnoteaching
merupakan ilmu yang di dalamnya terdapat langkah-langkah dalam pelaksanaannya,
hal ini merupakan titik puncak pada aplikasi model pembelajaran tersebut.
Menurut Muhammad Noer, dalam hypnoteaching ada beberapa langkah yang perlu di
lakukan. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
Kesuksesan seseorang tergantung dengan pada niatnya untuk senantiasa
berusaha dan bekerja keras dalam mencapai kesuksesan. Niat yang besar dan tekad
yang kuat akan menumbuhkan motivasi dan komitmen yang tinggi bidang yang tengah
ditekuni.
Pacing berarti menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak
dengan orang lain atau siswa. Sebab, pada prisipnya manusia cenderung
lebih suka berinteraksi dengan teman yang memiliki banyak kesamaan Adapun
beberapa cara dalam melakukan pacing terhadap siswa sebagai brikut:
a)
Bayangkan usia kita
setara dengan siswa-siswa, sehingga kita dapat melakukan aktivitas dan
merasakan hal-hal yang dialami oleh mereka saat ini.
b)
Gunakan bahasa sesuai
dengan bahasa yang sering di gunakan oleh siswa. Jika perlu gunakan bahasa gaul
yang sedang tren dikalangan mereka. c.
c)
Melakukan
gerakan-gerakan dan mimik wajah yang sesuai dengan tema bahasan guru.
d) Selalu update pengetahuan tentang tema,bahasa dan sangkutkan tema pelajaran
kita dengan tema-tema yang sedang tren di kalangan siswa.
Leading berarti memimpin atau mengarahkan sesuatu. Hal ini dilakukan
setelah proses paccing dilakukan. Peserta didik akan merasa nyaman dengan
suasana pembelajaran yang berlangsung. Ketika itulah hampir setiap apapun yang
diucapkan oleh guru atau ditugaskan pada peserta didik , peserta didik akan
melakukan dengan suka rela dan senang hati. Meskipun materi yang dihadapi sulit,
pikiran bawah sadar peserta didik akan menangkap materi pelajaran yang di
sampaikan guru menjadi hal yang mudah.
Langkah ini merupakan langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading.
Penggunaan kata positif ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang
tidak mau menerima kata-kata negatif. Guru sebaiknya mengunakan katakata
positif untuk mengganti kata-kata yang negatif. Misalnya, ketika peserta didik
di kelas ramai dan gaduh, guru tidak boleh mengatakan “ jangan ramai”, tetapi
diganti dengan mengatakan “mohon tenang”.
Salah satu hal penting yang harus diingat oleh guru adalah adanya rewad and
punishment dalam proses pembelajaran. Pujian adalah reward peningkatan harga
diri seseorang. Pujian ini merupakan salah satu konsep diri seseorang.
sementara punishment merupakan hukuman atau peringatan yang diberikan guru
ketika peserta didik melakukan sesuatu tindakan yang kurang sesuai. namun guru
harus bijak dan hati-hati dalam memberi punishment agar tidak membuat peserta
didik rendah diri dan tidak bersemangat.
Modelling merupakan proses pemberian teladan atau contoh melalui ucapan dan
perilaku yang konsisten. Hal ini sangat perlu dan menjadi salah satu kunci
hypnoteaching. Setelah siswa menjadi nyaman dengan Anda, kemudian dapat Anda
arahkan sesuai yang Anda inginkan, dengan modal kalimat-kalimat positif. Maka
perlu pula kepercayaan (trust) siswa pada Anda dimantapkan dengan perilaku Anda
yang konsisten dengan ucapan dan ajaran Anda. Sehingga Anda selalu menjadi
figure yang dipercaya.
Selanjutnya seorang guru ketika akan mengaplikasikan
metode hypnoteaching dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Semua siswa dipersilahkan duduk dengan rileks
b. Kosongkan pikiran untuk sesaat
c. Tarik napas panjang lewat hidung, lalu hembuskan lewat mulut
d. Lakukan secara berulang dengan pernapasan yang teratur
e. Berikan sugesti pada setiap tarikan napas supaya badan terasa rileks
f.
Lakukan terus menerus
dan berulang
g. Perhatikan posisi kepala dari semua suyet. Bagi yang sudah tertidur, akan
nampak tertunduk atau leher tidak mampu menahan beratnya kepala
h. Selanjutnya berikan sugesti positif, seperti fokus pada pikiran, peka
terhadap pendengaran, fresh otak dan pikiran, serta kenyamanan pada seluruh
badan
i.
Jika dirasa sudah
cukup, bangunkan suyet secara bertahap dengan melakukan hitungan 1-10, maka
pada hitungan 10, semua sayet akan tersadar dalam kondisi segar bugar.
Pembelajaran
menjadi bagian yang cukup vital. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang
efektif, seorang guru dituntut melahirkan produk-produk inovatif dan kreatif. Hypnoteaching
merupakan metode alternatif yang bisa digunakan guru dalam membangun suasana
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Metode ini merupakan bagian dari
aplikasi ilmu hipnotis yang bisa membawa siswa pada suasana relaksasi dalam
menerima materi pelajaran.
Adapun sistem
kerja metode ini adalah guru melakukan komunikasi pada alam bawah sadar siswa,
hal ini dilakukan dengan cara mengubah gelombang otak dari beta ke alpha.
Dengan demikian, maka hipnosis dalam pembelajaran bukanlah model hipnosis
yang dipersepsikan dalam acara-acara televisi, namun hipnosis dalam
pembelajaran hanya berusaha membangun kondisi yang kondusif dan menyenangkan
dalam proses pembelajaran (siswa tidak dibuat tertidur). Dalam kondisi alpha,
konsentrasi siswa akan terfokus, di saat inilah proses pembelajaran akan
menjadi lebih
Dalam
menjalankan langkah-langkah hypnoteaching perlu di adakannya penerapan-penerapan
yang menarik agar pembelajaran lebih dinamis tidak monoton. Menurut Novian
Triwidia Jaya. penerapan hypnoteaching di sekolah dapat dilakukan melalui
beberapa cara seperti di bawah ini.
a)
Yelling atau berteriak
dipakai untuk mengembalikan konsentrasi peserta didik ke materi pelajaran
dengan meneriakkan sesuatu bersama-sama. Sebaiknya yelling telah disepakati
bersama antara guru dan siswa pada awal pembelajaran dimulai agar terjadinya
satu kesepahaman yang baik.
b)
Jam Emosi, Jam
emosi merupakan jam untuk mengatur emosi peserta didik. Pada hakikatnya emosi
setiap orang bisa berubah-ubah setiap detiknya, demikian halnya dengan peserta
didik di sekolah. Jam emosi juga dibagi beberapa cara sebagai berikut:
1)
Jam tenang Dapat
ditandai dengan warna hijau atau tulisan “tenang”. Jam ini menunjukan bahwa
peserta didik diminta untuk tenang dan berkonsentrasi karena ada materi penting
yang akan disampaikan oleh guru.
2)
Jam diskusi Dapat
ditandai dengan warna biru atau tulisan “diskusi”. Jam ini menunjukan bahwa
peserta didik diminta untuk mendiskusikan sesuatu topik yang baru saja dibahas.
3 Jam lepas Dapat ditandai dengan warna kuning atau tulisan “lepas”. Jam ini
menunjukan bahwa peserta didik diminta untuk melepaskan emosinya. Peserta didik
bisa tertawa, berbicara sebentar dengan temannya, atau menghela nafas dengan
batas waktu tertentu dan guru harus bisa mengontrol dengan baik.
c)
Ajarkan Puji, Apresiasi
dengan memuji sangat dibutuhkan untuk menimbulkan rasa percaya diri dan
semangat pada diri peserta didik. Contohnya guru memberikan kesempatan pada
seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan oleh
guru kepada teman-temannya, setelah itu guru bersama teman-temannya yang
mendengarkan memujinya secara bersama-sama. Ini adalah suatu cara yang sangat
baik sekali
d)
Pertanyaan Ajaib atau khusus,
Berikan pertanyaan yang dapat memancing rasa penasaran dan adrenaling peserta
didik, guna untuk meningkatkan motivasi, potensi serta dapat mengarahkan
peserta didik pada hal yang baik.bermakna.
Proses hipnosis terjadi ketika terjadi perubahan pada
gelombang otak dan ini sangat mempengaruhi perilaku manusia. Pada kondisi
normal gelombang otak yang dominan adalah beta. Saat terjadi hipnosis maka
gelombang otak akan berpindah dari beta ke alpha. Tulisan ini selanjutnya akan
menguraikan lebih lanjut jenis-jenis gelombang otak pada manusia. Namun
sebelumnya perlu dikemukakan di sini bahwa terdapat lima karakteristik utama
dalam kondisi hipnosis atau trance yaitu Pertama,
Relaksasi fisik yang dalam, induksi cara yang digunakan untuk membawa subjek
pindah dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar yang melibatkan konsentrasi
fisik. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks.
Kedua, Perhatian yang sangat terpusat, dalam kondisi
hipnosis perhatian akan terfokus. Dalam kondisi normal, pikiran sadar akan
dipenuhi stimulus yang melalui lima pancaindra, namun dalam kondisi hipnosis
perhatian akan terfokus pada satu stimulus.
Ketiga, Peningkatan kemampuan indra, eksperimen dengan
menggunakan hipnosis menunjukan bahwa kemampuan indra dapat ditingkatkan. Indra
dapat beroperasi dengan lebih akurat bila fungsinya diarahkan dengan
menggunakan sugesti. Kemampuan berpikir logis meningkat tajam dan akurasi dalam
berpikir deduksi juga meningkat.
Keempat, Pengendalian refleks dan aktivitas fisik,
saat seseorang dihipnotis, detak jantung dapat dikendalikan, bagian tubuh dapat
dibuat mati rasa, peiode menstruasi dapat diatur, sirkulasi darah dapat
ditingkatkan atau dikurangi, tarikan nafas dan masukan oksigen menurun,
temperatur tubuh berubah.
Kelima, Respons terhadap pengaruh pasca hipnotis,
sugesti yang diberikan saat dalam hipnosis, dengan catatan kondisi sugesti ini
tidak bertentangan dengan nilai dasar yang dipegang oleh subjek, akan
dijalankan oleh subjek setelah ia tersadar atau bangun dari trance. Saat
sugesti diberikan, subjek dapat menerima atau menolak atau langsung bangun
secara spontan dari relaksasi hipnosis. Sugesti yang bersifat positif, baik,
dan menguntungkan subjek akan lebih mudah diterima daripada sugesti negatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para
pakar, proses hipnosis terjadi akibat pengaruh 3 aspek fisiologis yaitu,
aktivasi sistem saraf parasimpatik, pola gelombang otak, dan interaksi otak
kiri dan kanan. Selanjutnya dalam tulisan ini uraian akan difokuskan pada dua
aspek yang pertama.
Manusia memiliki dua sistem saraf yaitu sistem saraf
pusat dan sistem saraf otonom. Sistem saraf pusat mengatur respons motorik
hingga impresi sensori melalui otak dan saraf pada tulang belakang. Sistem
saraf otonom mengatur sistem internal, yang biasanya merupakan gerak yang di luar kendali pikiran sadar.
Sistem saraf otonom yang berkenaan dengan
pengendalian organ-organ dalam secara tidak sadar terkadang juga disebut
susunan saraf tak sadar. Menurut fungsinya susunan saraf otonom dibagi dalam
dua bagian yaitu: pertama sistem simpatis yang terletak di depan kolumna
vertabrata dan berhubungan serta bersambung dengan sum-sum tulang belakang melalui
serabut-serabut saraf, kedua sistem parasimpatis yang terbagi dalam dua bagian
yang terdiri dari saraf otonom kranial dan saraf otonom
sakral
Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua bagian yaitu
sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Sistem saraf simpatik
bertanggung jawab terhadap mobilasi energi tubuh untuk kebutuhan yang yang
bersifat darurat seperti jantung berdetak lebih cepat dan lebih kuat, tekanan
darah meningkat, pernafasan menjadi lebih cepat. Sementara itu sistem kerja
saraf parasimpatik mengakibatkan detak jangnung melambat, tekanan darah
menurun. Respons parasimpatik mengakibatkan relaksasi dan ketenangan
Di samping aktivasi sistem saraf, proses hipnosis
dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan pola gelombang otak pada manusia.
Jaringan otak manusia menghasilkan gelombang listrik berfruktuasi yang disebut
sebagai gelombang otak (brainwave). Gelombang otak ini terdiri atas empat jenis
yaitu gelombang beta, alpha, theta, dan delta. Dalam satu waktu, otak manusia
terkadang mampu menghasilkan berbagai gelombang otak secara bersamaan.
Selanjutnya dari keempat gelombang otak tersebut pasti akan ada jenis gelombang
otak yang dominan, inilah yang kemudian yang memperlihatkan aktivitas pikiran
seseorang ketika itu. Untuk mengetahui kondisi gelombang otak seseorang tentu
tidak bisa dilakukan secara kasap mata, namun harus dilakukan dengan
menggunakan detektor yang disebut dengan Electro Encephalograph (EEG).
Informasi yang masuk melalui panca indera tidak secara
langsung diserap oleh pikiran bawah sadar seseorang, namun membutuhkan daya
analisis dari pikiran sadar yang disebut critical area. Critical area ini
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai filter informasi untuk
menyeleksi hal-hal yang membahayakan dan bertentangan dengan diri. Untuk
mengatasi critical area yang terlalu aktif pada diri seseorang, maka dibutuhkan
hipnosis untuk menonaktifkan critical area, sehingga informasi yang diperoleh
seseorang bisa diserap dengan mudah dan tersimpan di pikiran bawah sadar
seseorang.
Hypnoteaching merupakan bagian dari ilmu hipnotis.
Hipnotis sebagaimana yang dikemukakan pada uraian sebelumnya merupakan teknik
komunikasi alam bawah sadar. Sementara itu hypnoteaching merupakan seni
berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti agar para siswa menjadi lebih
kreatif, cerdas dan imajinatif.
Sebagaimana hipnotis pada umumnya, maka penyajian
materi dengan menggunakan metode hypnoteaching dilakukan dengan
mengkomunikasikan pikiran alam bawah sadar yang dapat menimbulkan sugesti siswa
untuk berkonsentrasi secara optimal terhadap materi yang disampaikan guru.
Pikiran alam bawah sadar lebih mendominasi dalam setiap kegiatan manusia.
Pikiran sadar hanya berpengaruh sekitar kurang lebih 12%, sementara pengaruh
pikiran bawah sadar memegang kendali 88%. Pikiran bawah sadar lebih bersifat
netral dan sugestif. Pikiran bawah sadar dapat diasumsikan sebagai sebuah
memori jangka panjang manusia yang menyimpan berbagai peristiwa, baik yang
berdasarkan pengalaman pribadi (eksperimental) maupun orang lain (induksi).
Kondisi hipnotis dapat dibagi menjadi hipnotis ringan
(light hypnosis) dan hipnotis dalam (deep hypnosis). Proses belajar mengajar
lebih menggunakan teknik light hypnosis. Dalam kondisi hipnotis ringan,
gelombang pikir seseorang berada pada light alpha.
Adapun
beberapa manfaat yang bisa dicapai melalui penerapan metode hypnoteaching
dalam pembelajaran didalam kelas, sebagai berikut:
1. Pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih mengasyikkan, baik bagi anak
didik maupun bagi guru.
2. Guru dapat mengatasi anak-anak yang mempunyai kesulitan belajar melalui
pendekatan personal.
3. Guru lebih mampu memahami berbagai permasalahan siswa melalui
mekanisme kerja pikiran bawah sadar siswa sehingga dapat
mengarahkan dan mencarikan solusi lebih cepat tanpa menimbulkan resistensi (peolnakan).
4. Guru lebih mudah menembus “critical area” pikiran siswa serta
menemukan ‘tombol’ motivasi belajar siswa dan mengaktifkannya.
5. Guru lebih mampu menggali modalitas siswa-siswanya sehingga dapat
meledakkan kemampuan visual, auditori dan kinestetik mereka secara luar biasa
sesuai dengan learning style mereka.
6. Guru memperoleh rahasia bagaimana membongkar metal
block yang membuat siswa malas belajar.
7. Guru dapat menyisipkan perintah-perintah kepada siswa secara bawah sadar
dengan menggunakan rahasia Ericsonian Hypnosis.
8. Guru dapat menjadi sosok yang lebih mampu membangkitkan rasa ingin belajar
sehingga anak tumbuh menjadi individu yang membanggakan.
9. Guru menjadi sosok yang dicintai dengan menciptakan daya magnetism sebagai
pendidik profesional yang lebih banyak mengantarkan mereka berprestasi.
Hypnoteaching
memiliki banyak kelebihan-kelebihan tersendiri dan membantu guru untuk lebih
dapat berinteraksi dengan baik kepada siswa. Adapun kelebihan yang dimiliki
oleh model hypnoteaching ini menurut Yustisia adalah sebagai berikut:
a) Peserta didik bisa berkembang sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki
b) Guru bisa menciptakan proses pembelajaran yang beragam sehingga tidak
membosankan bagi peserta didik
c) Proses pembelajaran akan lebih dinamis
d) Tercipta interaksi yang baik antara guru dan peserta didik
e) Siswa dapat dengan mudah menguasai materi karena lebih termotivasi untuk
belajar
f) Pembelajaran bersifat aktif
g) Pemantauan terhadap siswa lebih intensif
h) Siswa lebih dapat berimajinasi dan berpikir kreatif
i)
Siswa akan melakukan
pembelajaran dengan senang hati
j)
Siswa akan
berkonsentrsi penuh terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
Meskipun banyak kelebihan yang dimiliki oleh model
hypnoteaching, namun tidak bisa dipungkiri terdapat pula kekurangan di
dalamnya. Kekurangan yang dimiliki oleh model hypnoteaching ini menurut
Yustisia adalah sebagai berikut:
a) Kurangnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah untuk menunjang
pelaksanaan metode hypnoteaching
b) Banyaknya siswa yang ada dalam sebuah kelas menyebabkan kurangnya waktu
dari pendidik untuk memberi perhatian satu persatu kepada mereka
c) Meskipun hypnoteaching mempunyai manfaat besar, namun tidak bisa dipungkiri
bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang instan. Sehingga, pelatihan yang
dilakukan secara berulangulang sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang lebih maksimal
d) Metode hypnoteaching masih tergolong dalam metode baru dan belum banyak
dipakai oleh para guru di Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa
kelebihan model hypnoteaching ini adalah dapat menjadikan proses pembelajaran
menjadi lebih aktif dan menyenangkan dan sangat berkualitas meski terdapat
sedikit sekali kekurangan.
KESIMPULAN
1.
Hypnoteaching adalah
seni berkomunikasi dalam mengajar dengan jalan memberikan sugesti agar para
siswa menjadi lebih cerdas. Melalui sugesti yang diberikan, diharapkan mereka
tersadar dan tercerahkan bahwa ada potensi luar biasa yang selama ini belum
pernah mereka optimalkan dalam pembelajaran.
2.
Hypnoteaching
merupakan ilmu yang di dalamnya terdapat langkah-langkah dalam pelaksanaannya yang
diantaranya:
a. Niat dan Motivasi dalam diri
b. Pacing
c. Leading
d. Menggunakan kata-kata positif
e. Berikan pujian
f. Modelling
3.
Sistem kerja metode
ini adalah guru melakukan komunikasi pada alam bawah sadar siswa, hal ini
dilakukan dengan cara mengubah gelombang otak dari beta ke alpha. Dengan
demikian, maka hipnosis dalam pembelajaran bukanlah model hipnosis yang
dipersepsikan dalam acara-acara televisi, namun hipnosis dalam pembelajaran
hanya berusaha membangun kondisi yang kondusif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran
(siswa tidak dibuat tertidur). Dalam kondisi alpha, konsentrasi siswa akan
terfokus, di saat inilah proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.
4.
Manfaat
dari adanya metode hypnoteaching ini adalah:
a) Peserta didik bisa berkembang sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki
b) Guru bisa menciptakan proses pembelajaran yang beragam sehingga tidak
membosankan bagi peserta didik
c) Proses pembelajaran akan lebih dinamis
d) Tercipta interaksi yang baik antara guru dan peserta didik
e) Siswa dapat dengan mudah menguasai materi karena lebih termotivasi untuk
belajar
f) Pembelajaran bersifat aktif
g) Pemantauan terhadap siswa lebih intensif
h) Siswa lebih dapat berimajinasi dan berpikir kreatif
i)
Siswa akan melakukan
pembelajaran dengan senang hati
j)
Siswa akan berkonsentrsi
penuh terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru.
Saya
sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, serta
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya pribadi sangat mengharapakan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan saya makalah yang sederhana
ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
penulis serta para pembaca.
Berdasarkan
kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penulis mengajukan rekomendasi yang
dipandang bermanfaat bagi kita semua baik untuk:
1.
Kampus STAI AL-MUSADDADIAH
2.
Teman-teman
3.
Pondok
pesantren
4.
Pemerintah
daerah
5.
Serta
masyarakat luas lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Ibnu Hajar, “Hypno
Teaching: Memaksimalkan Hasil Proses Belajar-Mengajar dengan Hipnoterapi”,
Yogyakarta: Diva Press, 2011
http://nrisma93.blogspot.co.id/2014/07/metode-hypnoteaching.htmldiakses pada
tanggal 4 Juni 2017
http://edutaka.blogspot.co.id/2015/03/model-pembelajaran-hypnoteaching.html diakses pada tanggal 28 Mei 2017
http://ahmad-nady84.blogspot.co.id/2015/04/hypno-teaching-dalam-proses.html/ diakses pada tanggal 28 Mei 2017
http://ahmad-nady84.blogspot.co.id/2015/04/hypno-teaching-dalam-proses.html/ diakses pada tanggal 28 Mei 2017
http://nrisma93.blogspot.co.id/2014/07/metode-hypnoteaching.htmldiakses pada
tanggal 4 Juni 2017
http://tentremhipnoterapi.com/cara-mengajar-efektif-dengan-teknik-hypnoteaching/ diakses pada tanggal 4 Juni 2017
[1]
Ibnu Hajar, “Hypno Teaching: Memaksimalkan Hasil Proses Belajar-Mengajar
dengan Hipnoterapi”, Yogyakarta: Diva Press, 2011 hal 36
Komentar
Posting Komentar