HYPNOTEACHING



PEMBAHASAN

HYPNOTACHING

Istilah Hipnotis berasal dari kata hypnosis yang merupakan kata dasar dari hypnos yang artinya “dewa tidur” dalam legenda Yunani. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagaimana yang dikemukakan Willy Wong & Andri Hakim, hipnosis adalah keadaan seperti tidur karena sugesti, yang pada taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yang memberikan sugestinya, tetapi pada taraf berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali. Sementara itu makna kata hipnotis adalah membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hipnosis; berkenaan dengan hipnosis.  
Hipnotis merupakan suatu keahlian untuk memasukan pesan dari seseorang ke dalam diri orang lain, yang mengakibatkan si penerima pesan akan tergerak untuk melakukan perintah dari yang memberi pesan.  Ibnu Hajar mengemukakan bahwa hipnotis merupakan suatu kondisi diberlakukannya peran imajinatif. Hipnotis biasanya disebabkan oleh prosedur yang dikenal sebagai induksi hipnotis yang umumnya terdiri atas rangkaian panjang instruksi awal dan sugesti. Sugesti ini dapat disampaikan oleh seorang hypnotist di hadapan subjek atau mungkin dilakukan sendiri oleh subjek. [1]
Hypnoteaching merupakan sebuah model pembelajaran yang dapat diterapkan di SD karena model ini sangat mudah beradaptasi dengan kondisi siswa. Secara harfiah, hypnoteaching berasal dari kata hypnosis dan teaching. Hypnosis sendiri adalah seni berkomunikasi untuk mempengaruhi seseorang, sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak dari betha menjadi alpha atau theta. Sedangkan teaching adalah mengajar. dari sini, kemudian bisa diartikan bahwa hypnoteaching adalah seni berkomunikasi dalam mengajar dengan jalan memberikan sugesti agar para siswa menjadi lebih cerdas. Melalui sugesti yang diberikan, diharapkan mereka tersadar dan tercerahkan bahwa ada potensi luar biasa yang selama ini belum pernah mereka optimalkan dalam pembelajaran. 
Menurut Novian Triwidia jaya Hypnoteaching merupakan perpaduan pengajaran yang melibatkan pikiran sadar dan bawah sadar. Hypnoteaching ini merupakan metode pembelajaran kreatif, unik, sekaligus imajinatif. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, para anak didik sudah dikondisikan untuk siap belajar. Dengan demikian, anak didik mengikuti pembelajaran dalam kondisi yang segar dan siap untuk menerima materi pelajaran. Untuk mempersiapkan hal-hal tersebut, tentu guru dituntut stabil baik secara psikologis, maupun secara psikis, akhirnya mempunyai kesiapan yang penuh dalam mengajar para anak didiknya. 
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hypnoteaching merupakan tehnik dan seni mengajar yang menggunakan sugesti-sugesti positif dengan cara merubah gelombang otak yang menjadikan proses pembelajaran semakin efektif dengan kondisi kesiapan mental siswa yang bagus dalam pembelajaran. Siswa juga merasa lebih nyaman dan penuh rasa ketertarikan hal ini tentunya sangat menunjang proses pembelajaran 
Hypnoteaching merupakan ilmu yang di dalamnya terdapat langkah-langkah dalam pelaksanaannya, hal ini merupakan titik puncak pada aplikasi model pembelajaran tersebut. Menurut Muhammad Noer, dalam hypnoteaching ada beberapa langkah yang perlu di lakukan. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
Kesuksesan seseorang tergantung dengan pada niatnya untuk senantiasa berusaha dan bekerja keras dalam mencapai kesuksesan. Niat yang besar dan tekad yang kuat akan menumbuhkan motivasi dan komitmen yang tinggi bidang yang tengah ditekuni.
Pacing berarti menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan orang lain atau siswa. Sebab, pada prisipnya manusia cenderung lebih suka berinteraksi dengan teman yang memiliki banyak kesamaan Adapun beberapa cara dalam melakukan pacing terhadap siswa sebagai brikut:
a)      Bayangkan usia kita setara dengan siswa-siswa, sehingga kita dapat melakukan aktivitas dan merasakan hal-hal yang dialami oleh mereka saat ini.
b)      Gunakan bahasa sesuai dengan bahasa yang sering di gunakan oleh siswa. Jika perlu gunakan bahasa gaul yang sedang tren dikalangan mereka. c.
c)      Melakukan gerakan-gerakan dan mimik wajah yang sesuai dengan tema bahasan guru.
d)     Selalu update pengetahuan tentang tema,bahasa dan sangkutkan tema pelajaran kita dengan tema-tema yang sedang tren di kalangan siswa.
Leading berarti memimpin atau mengarahkan sesuatu. Hal ini dilakukan setelah proses paccing dilakukan. Peserta didik akan merasa nyaman dengan suasana pembelajaran yang berlangsung. Ketika itulah hampir setiap apapun yang diucapkan oleh guru atau ditugaskan pada peserta didik , peserta didik akan melakukan dengan suka rela dan senang hati. Meskipun materi yang dihadapi sulit, pikiran bawah sadar peserta didik akan menangkap materi pelajaran yang di sampaikan guru menjadi hal yang mudah.
Langkah ini merupakan langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading. Penggunaan kata positif ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang tidak mau menerima kata-kata negatif. Guru sebaiknya mengunakan katakata positif untuk mengganti kata-kata yang negatif. Misalnya, ketika peserta didik di kelas ramai dan gaduh, guru tidak boleh mengatakan “ jangan ramai”, tetapi diganti dengan mengatakan “mohon tenang”.
Salah satu hal penting yang harus diingat oleh guru adalah adanya rewad and punishment dalam proses pembelajaran. Pujian adalah reward peningkatan harga diri seseorang. Pujian ini merupakan salah satu konsep diri seseorang. sementara punishment merupakan hukuman atau peringatan yang diberikan guru ketika peserta didik melakukan sesuatu tindakan yang kurang sesuai. namun guru harus bijak dan hati-hati dalam memberi punishment agar tidak membuat peserta didik rendah diri dan tidak bersemangat.
Modelling merupakan proses pemberian teladan atau contoh melalui ucapan dan perilaku yang konsisten. Hal ini sangat perlu dan menjadi salah satu kunci hypnoteaching. Setelah siswa menjadi nyaman dengan Anda, kemudian dapat Anda arahkan sesuai yang Anda inginkan, dengan modal kalimat-kalimat positif. Maka perlu pula kepercayaan (trust) siswa pada Anda dimantapkan dengan perilaku Anda yang konsisten dengan ucapan dan ajaran Anda. Sehingga Anda selalu menjadi figure yang dipercaya.
Selanjutnya seorang guru ketika akan mengaplikasikan metode hypnoteaching dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a.      Semua siswa dipersilahkan duduk dengan rileks
b.      Kosongkan pikiran untuk sesaat
c.       Tarik napas panjang lewat hidung, lalu hembuskan lewat mulut
d.      Lakukan secara berulang dengan pernapasan yang teratur
e.      Berikan sugesti pada setiap tarikan napas supaya badan terasa rileks
f.        Lakukan terus menerus dan berulang
g.      Perhatikan posisi kepala dari semua suyet. Bagi yang sudah tertidur, akan nampak tertunduk atau leher tidak mampu menahan beratnya kepala
h.      Selanjutnya berikan sugesti positif, seperti fokus pada pikiran, peka terhadap pendengaran, fresh otak dan pikiran, serta kenyamanan pada seluruh badan
i.        Jika dirasa sudah cukup, bangunkan suyet secara bertahap dengan melakukan hitungan 1-10, maka pada hitungan 10, semua sayet akan tersadar dalam kondisi segar bugar.
Pembelajaran menjadi bagian yang cukup vital. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif, seorang guru dituntut melahirkan produk-produk inovatif dan kreatif. Hypnoteaching merupakan metode alternatif yang bisa digunakan guru dalam membangun suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Metode ini merupakan bagian dari aplikasi ilmu hipnotis yang bisa membawa siswa pada suasana relaksasi dalam menerima materi pelajaran.
Adapun sistem kerja metode ini adalah guru melakukan komunikasi pada alam bawah sadar siswa, hal ini dilakukan dengan cara mengubah gelombang otak dari beta ke alpha. Dengan demikian, maka  hipnosis dalam pembelajaran bukanlah model hipnosis yang dipersepsikan dalam acara-acara televisi, namun hipnosis dalam pembelajaran hanya berusaha membangun kondisi yang kondusif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran (siswa tidak dibuat tertidur). Dalam kondisi alpha, konsentrasi siswa akan terfokus, di saat inilah proses pembelajaran akan menjadi lebih
Dalam menjalankan langkah-langkah hypnoteaching perlu di adakannya penerapan-penerapan yang menarik agar pembelajaran lebih dinamis tidak monoton. Menurut Novian Triwidia Jaya. penerapan hypnoteaching di sekolah dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti di bawah ini.
a)      Yelling atau berteriak dipakai untuk mengembalikan konsentrasi peserta didik ke materi pelajaran dengan meneriakkan sesuatu bersama-sama. Sebaiknya yelling telah disepakati bersama antara guru dan siswa pada awal pembelajaran dimulai agar terjadinya satu kesepahaman yang baik.
b)      Jam Emosi, Jam emosi merupakan jam untuk mengatur emosi peserta didik. Pada hakikatnya emosi setiap orang bisa berubah-ubah setiap detiknya, demikian halnya dengan peserta didik di sekolah. Jam emosi juga dibagi beberapa cara sebagai berikut:
1)      Jam tenang Dapat ditandai dengan warna hijau atau tulisan “tenang”. Jam ini menunjukan bahwa peserta didik diminta untuk tenang dan berkonsentrasi karena ada materi penting yang akan disampaikan oleh guru.
2)      Jam diskusi Dapat ditandai dengan warna biru atau tulisan “diskusi”. Jam ini menunjukan bahwa peserta didik diminta untuk mendiskusikan sesuatu topik yang baru saja dibahas. 3 Jam lepas Dapat ditandai dengan warna kuning atau tulisan “lepas”. Jam ini menunjukan bahwa peserta didik diminta untuk melepaskan emosinya. Peserta didik bisa tertawa, berbicara sebentar dengan temannya, atau menghela nafas dengan batas waktu tertentu dan guru harus bisa mengontrol dengan baik.
c)      Ajarkan Puji, Apresiasi dengan memuji sangat dibutuhkan untuk menimbulkan rasa percaya diri dan semangat pada diri peserta didik. Contohnya guru memberikan kesempatan pada seorang siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan oleh guru kepada teman-temannya, setelah itu guru bersama teman-temannya yang mendengarkan memujinya secara bersama-sama. Ini adalah suatu cara yang sangat baik sekali
d)      Pertanyaan Ajaib atau khusus, Berikan pertanyaan yang dapat memancing rasa penasaran dan adrenaling peserta didik, guna untuk meningkatkan motivasi, potensi serta dapat mengarahkan peserta didik pada hal yang baik.bermakna.
Proses hipnosis terjadi ketika terjadi perubahan pada gelombang otak dan ini sangat mempengaruhi perilaku manusia. Pada kondisi normal gelombang otak yang dominan adalah beta. Saat terjadi hipnosis maka gelombang otak akan berpindah dari beta ke alpha. Tulisan ini selanjutnya akan menguraikan lebih lanjut jenis-jenis gelombang otak pada manusia. Namun sebelumnya perlu dikemukakan di sini bahwa terdapat lima karakteristik utama dalam kondisi hipnosis atau trance yaitu Pertama, Relaksasi fisik yang dalam, induksi cara yang digunakan untuk membawa subjek pindah dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar yang melibatkan konsentrasi fisik. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks.
Kedua, Perhatian yang sangat terpusat, dalam kondisi hipnosis perhatian akan terfokus. Dalam kondisi normal, pikiran sadar akan dipenuhi stimulus yang melalui lima pancaindra, namun dalam kondisi hipnosis perhatian akan terfokus pada satu stimulus.
Ketiga, Peningkatan kemampuan indra, eksperimen dengan menggunakan hipnosis menunjukan bahwa kemampuan indra dapat ditingkatkan. Indra dapat beroperasi dengan lebih akurat bila fungsinya diarahkan dengan menggunakan sugesti. Kemampuan berpikir logis meningkat tajam dan akurasi dalam berpikir deduksi juga meningkat.
Keempat, Pengendalian refleks dan aktivitas fisik, saat seseorang dihipnotis, detak jantung dapat dikendalikan, bagian tubuh dapat dibuat mati rasa, peiode menstruasi dapat diatur, sirkulasi darah dapat ditingkatkan atau dikurangi, tarikan nafas dan masukan oksigen menurun, temperatur tubuh berubah.
Kelima, Respons terhadap pengaruh pasca hipnotis, sugesti yang diberikan saat dalam hipnosis, dengan catatan kondisi sugesti ini tidak bertentangan dengan nilai dasar yang dipegang oleh subjek, akan dijalankan oleh subjek setelah ia tersadar atau bangun dari trance. Saat sugesti diberikan, subjek dapat menerima atau menolak atau langsung bangun secara spontan dari relaksasi hipnosis. Sugesti yang bersifat positif, baik, dan menguntungkan subjek akan lebih mudah diterima daripada sugesti negatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para pakar, proses hipnosis terjadi akibat pengaruh 3 aspek fisiologis yaitu, aktivasi sistem saraf parasimpatik, pola gelombang otak, dan interaksi otak kiri dan kanan. Selanjutnya dalam tulisan ini uraian akan difokuskan pada dua aspek yang pertama.
Manusia memiliki dua sistem saraf yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom. Sistem saraf pusat mengatur respons motorik hingga impresi sensori melalui otak dan saraf pada tulang belakang. Sistem saraf otonom mengatur sistem internal, yang biasanya merupakan gerak yang di luar kendali pikiran sadar.
Sistem saraf otonom yang  berkenaan dengan pengendalian organ-organ dalam secara tidak sadar terkadang  juga disebut susunan saraf tak sadar. Menurut fungsinya susunan saraf otonom dibagi dalam dua bagian yaitu: pertama sistem simpatis yang terletak di depan kolumna vertabrata dan berhubungan serta bersambung dengan sum-sum tulang belakang melalui serabut-serabut saraf, kedua sistem parasimpatis yang terbagi dalam dua bagian yang terdiri dari saraf otonom kranial dan saraf otonom sakral
Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua bagian yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Sistem saraf simpatik bertanggung jawab terhadap mobilasi energi tubuh untuk kebutuhan yang yang bersifat darurat seperti jantung berdetak lebih cepat dan lebih kuat, tekanan darah meningkat, pernafasan menjadi lebih cepat. Sementara itu sistem kerja saraf parasimpatik mengakibatkan detak jangnung melambat, tekanan darah menurun. Respons parasimpatik mengakibatkan relaksasi dan ketenangan
Di samping aktivasi sistem saraf, proses hipnosis dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan pola gelombang otak pada manusia. Jaringan otak manusia menghasilkan gelombang listrik berfruktuasi yang disebut sebagai gelombang otak (brainwave). Gelombang otak ini terdiri atas empat jenis yaitu gelombang beta, alpha, theta, dan delta. Dalam satu waktu, otak manusia terkadang mampu menghasilkan berbagai gelombang otak secara bersamaan. Selanjutnya dari keempat gelombang otak tersebut pasti akan ada jenis gelombang otak yang dominan, inilah yang kemudian yang memperlihatkan aktivitas pikiran seseorang ketika itu. Untuk mengetahui kondisi gelombang otak seseorang tentu tidak bisa dilakukan secara kasap mata, namun harus dilakukan dengan menggunakan detektor yang disebut dengan Electro Encephalograph (EEG).  
Informasi yang masuk melalui panca indera tidak secara langsung diserap oleh pikiran bawah sadar seseorang, namun membutuhkan daya analisis dari pikiran sadar yang disebut critical area. Critical area ini diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai filter informasi untuk menyeleksi hal-hal yang membahayakan dan bertentangan dengan diri. Untuk mengatasi critical area yang terlalu aktif pada diri seseorang, maka dibutuhkan hipnosis untuk menonaktifkan critical area, sehingga informasi yang diperoleh seseorang bisa diserap dengan mudah dan tersimpan di pikiran bawah sadar seseorang.
Hypnoteaching merupakan bagian dari ilmu hipnotis. Hipnotis sebagaimana yang dikemukakan pada uraian sebelumnya merupakan teknik komunikasi alam bawah sadar. Sementara itu hypnoteaching merupakan seni berkomunikasi dengan jalan memberikan sugesti agar para siswa menjadi lebih kreatif, cerdas dan imajinatif.
Sebagaimana hipnotis pada umumnya, maka penyajian materi dengan menggunakan metode hypnoteaching dilakukan dengan mengkomunikasikan pikiran alam bawah sadar yang dapat menimbulkan sugesti siswa untuk berkonsentrasi secara optimal terhadap materi yang disampaikan guru. Pikiran alam bawah sadar lebih mendominasi dalam setiap kegiatan manusia. Pikiran sadar hanya berpengaruh sekitar kurang lebih 12%, sementara pengaruh pikiran bawah sadar memegang kendali 88%. Pikiran bawah sadar lebih bersifat netral dan sugestif. Pikiran bawah sadar dapat diasumsikan sebagai sebuah memori jangka panjang manusia yang menyimpan berbagai peristiwa, baik yang berdasarkan pengalaman pribadi (eksperimental) maupun orang lain (induksi).
Kondisi hipnotis dapat dibagi menjadi hipnotis ringan (light hypnosis) dan hipnotis dalam (deep hypnosis). Proses belajar mengajar lebih menggunakan teknik light hypnosis. Dalam kondisi hipnotis ringan, gelombang pikir seseorang berada pada light alpha.
Adapun beberapa manfaat yang bisa dicapai melalui penerapan metode hypnoteaching dalam pembelajaran didalam kelas, sebagai berikut:
1.      Pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih mengasyikkan, baik bagi anak didik maupun bagi guru.
2.      Guru dapat mengatasi anak-anak yang mempunyai kesulitan belajar melalui pendekatan personal.
3.      Guru lebih mampu memahami berbagai permasalahan siswa melalui mekanisme  kerja pikiran bawah sadar siswa  sehingga dapat mengarahkan dan mencarikan solusi lebih cepat tanpa menimbulkan resistensi (peolnakan).
4.      Guru lebih mudah menembus “critical area” pikiran siswa  serta menemukan ‘tombol’ motivasi belajar siswa dan mengaktifkannya.
5.      Guru lebih mampu menggali modalitas siswa-siswanya sehingga dapat meledakkan kemampuan visual, auditori dan kinestetik mereka secara luar biasa sesuai dengan learning style mereka.
6.      Guru memperoleh rahasia bagaimana membongkar  metal  block  yang membuat siswa malas belajar.
7.      Guru dapat menyisipkan perintah-perintah kepada siswa secara bawah sadar dengan menggunakan rahasia  Ericsonian Hypnosis.
8.      Guru dapat menjadi sosok yang lebih mampu membangkitkan rasa ingin belajar sehingga anak tumbuh menjadi individu yang membanggakan.
9.      Guru menjadi sosok yang dicintai dengan menciptakan daya magnetism sebagai pendidik profesional yang lebih banyak mengantarkan mereka berprestasi.
Hypnoteaching memiliki banyak kelebihan-kelebihan tersendiri dan membantu guru untuk lebih dapat berinteraksi dengan baik kepada siswa. Adapun kelebihan yang dimiliki oleh model hypnoteaching ini menurut Yustisia adalah sebagai berikut:
a)      Peserta didik bisa berkembang sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki
b)      Guru bisa menciptakan proses pembelajaran yang beragam sehingga tidak membosankan bagi peserta didik
c)      Proses pembelajaran akan lebih dinamis
d)      Tercipta interaksi yang baik antara guru dan peserta didik
e)      Siswa dapat dengan mudah menguasai materi karena lebih termotivasi untuk belajar
f)       Pembelajaran bersifat aktif
g)      Pemantauan terhadap siswa lebih intensif
h)      Siswa lebih dapat berimajinasi dan berpikir kreatif
i)        Siswa akan melakukan pembelajaran dengan senang hati
j)        Siswa akan berkonsentrsi penuh terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. 
Meskipun banyak kelebihan yang dimiliki oleh model hypnoteaching, namun tidak bisa dipungkiri terdapat pula kekurangan di dalamnya. Kekurangan yang dimiliki oleh model hypnoteaching ini menurut Yustisia adalah sebagai berikut:
a)      Kurangnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah untuk menunjang pelaksanaan metode hypnoteaching
b)      Banyaknya siswa yang ada dalam sebuah kelas menyebabkan kurangnya waktu dari pendidik untuk memberi perhatian satu persatu kepada mereka
c)      Meskipun hypnoteaching mempunyai manfaat besar, namun tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang instan. Sehingga, pelatihan yang dilakukan secara berulangulang sangat penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal
d)      Metode hypnoteaching masih tergolong dalam metode baru dan belum banyak dipakai oleh para guru di Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa kelebihan model hypnoteaching ini adalah dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan dan sangat berkualitas meski terdapat sedikit sekali kekurangan.







 

 

 

 

 


 

 



KESIMPULAN


1.      Hypnoteaching adalah seni berkomunikasi dalam mengajar dengan jalan memberikan sugesti agar para siswa menjadi lebih cerdas. Melalui sugesti yang diberikan, diharapkan mereka tersadar dan tercerahkan bahwa ada potensi luar biasa yang selama ini belum pernah mereka optimalkan dalam pembelajaran. 
2.      Hypnoteaching merupakan ilmu yang di dalamnya terdapat langkah-langkah dalam pelaksanaannya yang diantaranya:
a.       Niat dan Motivasi dalam diri
b.      Pacing
c.       Leading
d.      Menggunakan kata-kata positif
e.       Berikan pujian
f.       Modelling
3.      Sistem kerja metode ini adalah guru melakukan komunikasi pada alam bawah sadar siswa, hal ini dilakukan dengan cara mengubah gelombang otak dari beta ke alpha. Dengan demikian, maka  hipnosis dalam pembelajaran bukanlah model hipnosis yang dipersepsikan dalam acara-acara televisi, namun hipnosis dalam pembelajaran hanya berusaha membangun kondisi yang kondusif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran (siswa tidak dibuat tertidur). Dalam kondisi alpha, konsentrasi siswa akan terfokus, di saat inilah proses pembelajaran akan menjadi lebih bermakna.
4.      Manfaat dari adanya metode hypnoteaching ini adalah:
a)      Peserta didik bisa berkembang sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki
b)      Guru bisa menciptakan proses pembelajaran yang beragam sehingga tidak membosankan bagi peserta didik
c)      Proses pembelajaran akan lebih dinamis
d)     Tercipta interaksi yang baik antara guru dan peserta didik
e)      Siswa dapat dengan mudah menguasai materi karena lebih termotivasi untuk belajar
f)       Pembelajaran bersifat aktif
g)      Pemantauan terhadap siswa lebih intensif
h)      Siswa lebih dapat berimajinasi dan berpikir kreatif
i)        Siswa akan melakukan pembelajaran dengan senang hati
j)        Siswa akan berkonsentrsi penuh terhadap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. 

Saya sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, serta masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya pribadi sangat mengharapakan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan saya makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi  penulis serta  para pembaca.
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka penulis mengajukan rekomendasi yang dipandang bermanfaat bagi kita semua baik untuk:
1.      Kampus STAI AL-MUSADDADIAH
2.      Teman-teman
3.      Pondok pesantren
4.      Pemerintah daerah
5.      Serta masyarakat luas lainnya

 

 

 

 

 

 

 


 

 


DAFTAR PUSTAKA


Ibnu Hajar, “Hypno Teaching: Memaksimalkan Hasil Proses Belajar-Mengajar dengan Hipnoterapi”, Yogyakarta: Diva Press, 2011


[1] Ibnu Hajar, “Hypno Teaching: Memaksimalkan Hasil Proses Belajar-Mengajar dengan Hipnoterapi”, Yogyakarta: Diva Press, 2011 hal 36

Komentar

Postingan populer dari blog ini

konsep dasar media pembelajaran

Inovasi Kurikulum

TELAAH KURIKULUM DAN SILABUS MATA PELAJARAN FIQIH KELAS IX SEMESTER I DAN SEMESTER II SERTA PROSES PEMBELAJARANNYA